Kain Endek, saya yakin anda pasti mengenal salah satu kain tenun khas Bali ini! Saya tahu anda mengenal kain Endek Bali, karena anda saat ini mencari informasi mengenai sejarah kain Endek Bali. Apapun alasannya sampai anda menemukan halaman ini, mohon lanjutkan membaca, karena pada halaman ini anda akan menemukan informasi detail mengenai sejarah kain tenun Endek Bali.
Namun sebelum mengetahui mengenai sejarah kain Endek Bali, ada baiknya anda mengetahui mengenai jenis kain tenun khas pulau Bali.
6 Jenis Kain Tenun Khas Bali
Membahas tentang jenis kain tenun khas Bali, mengingatkan saya pada masa sekolah SMA dulu. Mata pelajaran seni budaya mengharuskan saya untuk membuat makalah tentang kain endek. Temanya bebas, apa saja boleh yang penting ada kaitannya dengan kain endek. Bingung dan sulit rasanya, bersama teman- teman hampir seharian saya nongkrong di perpustakaan. Maklum jaman itu belum ada mbah Google seperti sekarang.
Cari Disini, ”Pewarna, Benang & Alat Tenun Yang Digunakan Akan Mempengaruhi Mutu Kain Endek” >>>
Ada enam jenis kain tenun khas Bali yang memiliki fungsi dan ciri tersendiri seperti berikut ini.
1. Kain Endek
Saat ini, kain Endek lebih sering digunakan sebagai bahan untuk kemeja, baju sekolah, dan seragam di instansi pemerintah. Kain Endek Bali memiliki banyak pilihan motif dengan warna beragam, dan dijual dengan harga yang terjangkau. Cara membuat kain Endek dikerjakan dengan tenaga manusia, tanpa menggunaan mesin. Selain itu, tenun Endek tergolong industri kerajinan tangan yang berkembang pesat di Bali.

2. Kain Songket
Dari sisi harga jual, jenis kain Songket harganya lumayan mahal dan memiliki nilai tinggi. Kain Songket di pulau Bali, sebagian besar dipakai untuk upacara pernikahan, potong gigi, dan upacara besar keagamaan lainya. Kain Songket sedikit berat sehingga jarang digunakan sehari – hari dan diperlukan perawatan khusus setelah pemakaian kain Songket.

3. Kain Gringsing
Di pulau Bali, kain tenun Gringsing hanya dibuat di desa Tenganan, Kabupaten Karangasem. Kain tenun Gringsing Tenganan katanya tinta warna dari darah manusia, benarkah itu? Cerita jaman dulu memang dibuat heboh, dengan cerita kain Gringsing Tenganan tinta warna terbuat dari dari darah manusia. Namun saya kurang percaya akan cerita tersebut dan sepertinya di buat cerita dengan tujuan agar kain Gringsing tidak ditiru dan harganya melambung tinggi.
Kain tenun Gringsing saat ini terbuat dari benang kapas dan pewarna alami yang berasal dari tumbuh – tumbuhan. Proses pembuatan kain Tenun Gringsing menggunakan tehnik double ikat, dimana benang pakan dan benang lungsi diikat secara bersamaan. Metode double ikat kini jarang sekali diterapkan karena membutuhkan waktu lebih dari 1 tahun untuk membuat selembar kain Gringsing.

4. Kain Cepuk
Pulau Nusa Penida merupakan bagian dari Pulau Bali dan Nusa Penida satu-satunya daerah di Bali penghasil kain Tenun Cepuk. Kain Cepuk Nusa Penida ditenun dengan proses yang hampir sama dengan kain tenun Endek. Sebagian besar pilihan warna – warna kain Cepuk adalah hitam dan merah yang disesuaikan dengan fungsinya sebagai kain penutup peti jenazah dan kostum tokoh – tokoh jahat dalam cerita pewayangan Hindu di Bali.

5. Kain Kling
Identik dengan warna kuning dan beberapa motif kotak – kotak kecil yang polos. Masuk golongan kain bernilai sakral serta memiliki kekuatan magis. Selain itu, kain Kling hanya dipakai pada acara keagamaan tertentu di Bali. Misalnya saat upacara potong gigi, kain Kling dipakai sebagai busana bagi mereka yang menjadi peserta ritual tersebut.

6. Kain Gedogan
Kain tenun Gedogan adalah salah satu kain tradisional Bali yang alat tenunnya masih digerakkan dengan tangan. Setiap helai benang dirapatkan dengan kayu sisir sehingga terbentuklah kain yang bermotif kotak – kotak warna warni.

Dari keenam jenis kain tenun khas Bali diatas, pada halaman ini khusus tentang kain tenun Endek Bali. Agar nyambung dengan judul yang mengenai sejarah kain Endek Bali.
Apa Itu Kain Tenun Endek Bali?
Endek salah satu jenis kain tenun ikat yang ada di pulau Bali. Kain tenun Endek adalah yang paling populer diantara enam jenis kain tenun khas Bali. Sejarah kain Endek Bali memiliki makna simbolik yang sakral dan hanya boleh digunakan oleh orang – orang berkuasa di Bali. Seperti raja, keturunan raja, serta tokoh – tokoh agama.
Lain dulu lain sekarang, saat ini kain Endek sudah banyak digunakan dalam kehidupan sehari – hari. Sudah banyak sekali beredar Endek cetakan pabrik dengan warna dan motif yang hampir sama. Harga kain Endek produksi mesin yang ditawarkan juga relatif murah. Perbedaan harga hampir setengah harga dari kain tenun Endek asli Bali. Hal ini kadang membuat orang tertipu karena tidak dapat membedakan kain Endek asli tenun dengan kain Endek hasil mesin.
Bagaimana dengan jenis kain Endek? Jenis kain Endek ada bermacam – macam, dibagi berdasarkan bahan yang digunakan dan daerah pengerajin tenun Endek di Bali. Mari kita lanjutkan mengenai sejarah kain Endek Bali.
Sejarah Kain Endek Bali

Kapan kain Endek Bali mulai dikenal? Sekitar tahun 1975 kain endek Bali dikembangkan oleh pengerajin kain asal klungkung. Dimulai dari usaha kecil ibu – ibu rumah tangga di desa . Industri rumah tangga ini kemudian diikuti beberapa daerah di Bali antara tahun 1985 – 1990. Setiap daerah menghasilkan motif kain yang berbeda dengan berbagai pilihan warna yang menjadikan ciri khas masing – masing pengerajin.
Pasang surut produksi sempat terjadi kisaran tahun 2008 – 2010. Banyak penenun mengeluh, harga benang dan bahan dasar pembuatan kain endek yang mahal sehingga mereka tidak bisa memproduksi kain endek yang sesuai dengan permintaan pasar.
Melihat kondisi demikian, saat itu pemerintah melakukan berbagai upaya agar industri kain endek tetap bisa bersaing di pasar tekstil dan perekonomian pengrajin terus berkembang seperti :
- Mengikut sertakan pengerajin dalam pameran seni budaya daerah maupun nasional.
- Menghimbau para desainer tanah air agar menggunakan kain endek sebagai salah satu bahan dalam busana rancangannya.
- Mengadakan pelatihan kepada pengerajin, agar mereka lebih kreatif untuk mengolah kain endek selain sebagai pakaian namun dikembangkan ke industri lain seperti sepatu, tas, souvenir, dan berbagai kerajinan tangan.
Semua usaha tersebut tentunya membuahkan hasil yang tidak mengecewakan kain endek tidak hanya dikenal di Bali saja, namun juga keluar Bali. Mari lanjut dulu dengan lokasi pengerajin tenun Endek di Bali.
Dimana Lokasi Pengerajin Tenun Endek Di Bali?
Kabupaten Klungkung asal mula pengerajin tenun Endek pertama kali di Bali. Kota Klungkung merupakan daerah penghasil kerajinan kain tenun Endek terbesar di Bali. Industri endek Klungkung masih menggunakan alat tenun tradisional, bukan menggunakan mesin. Selain itu, Endek Klungkung menggunakan pewarna alami. Ciri khas tentun Endek Klungkung hasil tenun lebih rapi, warna kain Endek juga tidak mudah luntur, dan motif kain Endek tetap bertahan lama.
Selain di Klungkung, apakah ada daerah lain di Bali yang menghasilkan tenun Endek? Beberapa daerah di kabupaten Karangasem Bali juga ikut meramaikan industri tenun endek. Alat tenun yang digunakan untuk menenun kain Endek disebut dengan Gedogan. Yaitu alat tenun yang melekat di badan. Waktu yang dibutuhkan hampir 1 – 2 hari untuk menghasilkan 1 lembar kain endek berukuran 2,5 meter. Bagusan mana kualitas antara Endek Klungkung dengan Endek Karangasem?
Harga Kain Endek Klungkung
Kain Endek yang terkenal dan paling banyak diminati konsumen adalah Kain Endek dari daerah Klungkung. Warna cerah maupun gelap dengan motif rangrang, wajik, wayang dan bunga biasanya menjadi pilihan utama pembeli saat mencari motif kain Endek Klungkung. Harga kain tenun Endek khas Klungkung ditawarkan kepada pembeli berdasarkan harga / 1 meter maupun harga / 1 potong.
Selain itu, harga Endek juga di tentukan dari kualitas benang dan bahan dasar yang digunakan dalam proses pembuatan kain Endek.
Apalagi saat musim liburan tiba, pedagang endek di pasar Klungkung akan kewalahan menerima pesanan Ibu – ibu PKK dari luar kota yang selalu membeli dalam jumlah besar. Pendapat saya dan yang menyukai kain Endek Klungkung hampir sama. Karena sifat kain Endek lembut, mudah diatur, dan berkesan elegan untuk pakaian formal, maupun non formal.
Baca Disini, ”Pilihan Corak Dan Warna Kain Endek Khas Pulau Bali Yang Perlu Anda Ketahui” >>>
Tinggalkan Balasan